Senin, 30 Desember 2013

Tiga tokoh asal Sulsel masuk bursa calon presiden. Mereka adalah Profesor Nurdin Abdullah, La Tinro La Tunrung, dan Abraham Samad.
Nurdin saat ini masih menjabat bupati Bantaeng pada periode kedua. Sementara La Tinro mantan bupati Enrekang dua periode yang kini memimpin Partai Gerindra Sulsel.

Sementara Abraham Samad saat ini memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejak beberapa waktu lalu, nama Abraham sudah muncul. Namun, dia diwacanakan dalam bursa calon wakil presiden.

Hasil survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menunjukkan bahwa ketiga tokoh ini potensial menjadi capres. Mereka dijagokan menjadi penantang Joko Widodo alias Jokowi.

Dalam beberapa survei belakangan ini, Jokowi yang menjabat gubernur DKI Jakarta unggul dari segi elektabilitas. Dia mengalahkan nama-nama tenar lainnya, seperti HM Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan lainnya.
Namun, dari segi kapasitas, banyak tokoh yang dianggap layak menjadi calon presiden. Survei itu menemukan 21 nama tokoh yang dianggap potensial menjadi pesaing Jokowi.

Hal ini terungkap dalam pemaparan hasil survei yang dilakukan di Hotel Morissey, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu, 29 Desember. Dari 21 nama yang terjaring, Nurdin, La Tinro, dan Abraham masuk bursa.

Nama lainnya adalah Ahmad Heryawan, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Soekarwo, Basuki Tjahja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, Herry Zudyanto, Rustriningsih, Agustiana, Emirsyah Satar, Anies Baswedan, Hendri Saragih, Said Iqbal, Chatib Basri, Chairul Tanjung, Sri Mulyani, Ignatius Jonan, dan Eko Prasojo.

Dari 21 tokoh tersebut, nama-nama itu kemudian dikerucutkan menjadi 12 orang. Kriterianya antara lain berusia di bawah 55 tahun, memiliki integritas yang baik atau tidak terlibat kasus hukum, mampu menginspirasi, memiliki prestasi, dari kalangan birokrat, konglomerat, dan profesional.

Hasilnya, nama Nurdin Abdullah dan Abraham tetap masuk. Sementara La Tinro tergeser.

Posisi 12 besar diisi Tri Rismaharini (7,38 poin), Basuki Tjahaja Purnama (7,28 poin), Anies Baswedan (7,04 poin), Chairul Tanjung (6,43 poin), Abraham Sama (6,42 poin), Ignasius Jonan (6,40 poin), Emirsyah Satar (6,32 poin), Chatib Basri (6,30 poin), Eko Prasojo (6,10 poin), Tri Mumpuni (6,03 poin), Nurdin Abdullah (5,79 poin), dan Ahmad Heryawan (5,32 poin).

"Kami tidak memasukkan unsur popularitas, elektabilitas, dan pernyataan kesediaan untuk dicapreskan," kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk, Minggu, 29 Desember.

Survei dilakukan dengan responden 61 orang yang terdiri atas akademisi, pengamat politik, tokoh pers, LSM, konsultan politik, politikus, profesional, pemuda, dan mahasiswa.

Nama-nama itu terjaring dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Hotel Amaris, Jakarta, 19 November 2013. Hamdi mengatakan, survei yang digelar 16-27 Desember itu menggunakan delphi methods, yakni dengan mengeksplorasi ide.

Bagaimana tanggapan Nurdin dan La Tinro? Nurdin mengaku bersyukur namanya masuk tokoh yang berpotensi menjadi lawan tanding Jokowi.

Meski begitu, dia belum memiliki bayangan untuk urusan politik. Apalagi mnenjadi calon presiden. Nurdin ingin menyelesaikan seluruh pekerjaan pembangunan di Bantaeng.

Nurdin juga mengatakan, dirinya masih perlu belajar banyak. Dibanding dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dirinya kalah jauh. Makanya, dia lebih mendahulukan Syahrul maju di pilpres.

"Semua sudah tahu betul kemampuan Pak Syahrul. Saya masih perlu belajar. Jadi belum berpikir untuk jadi apa," tuturnya.

Meski demikian, Nurdin tetap merasa terharu atas masuknya nama dia dalam bursa capres. "Ini menunjukkan apa yang selama ini kita kerjakan di Bantaeng sudah menjadi perhatian masyarakat Indonesia," tambahnya.

Sementara La Tinro hampir tidak percaya namanya masuk bursa capres. "Saya kira main-main ki, Dik. Mungkin salah survei. Saya ini belum punya kemampuan untuk memikirkan Indonesia. Jangankan Indonesia, Sulsel saja saya merasa belum punya kapasitas," tuturnya kepada FAJAR malam tadi.

Meski begitu, La Tinro juga tetap bersyukur namanya masuk bursa capres. Menurutnya, informasi ini mengejutkan. Apalagi dia baru saja ditunjuk menjadi ketua DPD Gerindra Sulsel.(fmc/sap)

SUBER BERITA : WWW.FAJAR.COM

0 komentar: