Jumat, 27 Desember 2013

Sindonews.com - Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI) menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai model tata pemerintahan yang bisa dijadikan contoh nasional.

‘’Selama ini kita sering mencari model hingga ke luar negeri, padahal di negeri sendiri banyak mutiara yang terpendam,’’ kata Kepala LAN-RI  Agus Dwiyantopada ramah tamah di kolam renang Be’lang Bantaeng, Kamis (19/9) malam.

Ramah tamah dihadiri Kepala LAN Makassar Prof Dr Makmur, Kepala Diklat LAN Makassar Dr Muh Idris, Sekda Selayar Dr Zainuddin SH,MH, Sekda Bantaeng Sudarni, para pimpinan SKPD dan peserta Diklatpim Tingkat IV Kabupaten Selayar.

Menurut Kepala LAN-RI, pihaknya sudah lama berkeinginan berkunjung ke Bantaeng untuk belajar berbagai hal yang sudah dilakukan di daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.

‘’Banyak pihak yang menganjurkan saya melihat Bantaeng karena banyak hal yang inspiratif, namun baru kali ini berkesempatan. Saya tidak membayangkan bisa bertemu seorang Bupati yang sangat luar biasa,’’ ujarnya.

Agus Dwiyanto mengaku banyak berdiskusi sejak bertemu dan ternyata banyak gagasan yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan, terutama kepada calon pemimpin ke depan.

Ini juga sesuai program LAN yang akan lebih banyak mengajukan kasus. Ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah. Caranya, melalui pembenahan prajabatan.

‘’Kita akan mengubah karakter PNS yang merupakan pilar pelayanan. Karena itu, prajabatan akan dilakukan sebelum PNS mulai berkantor agar tidak terkontaminasi karena pada tahap awal ini diperkenalkan nilai-nilai yang benar dengan karakter yang tepat,’’ tuturnya.

Masih menurut Agus Dwiyanto, untuk mempercepat profesionalisme aparatur, suka tidak suka aparat harus bisa menunjukkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah pada kesempatan itu menguraikan potensi strategis wilayahnya yang selama ini hanya dijadikan perlintasan.

Kini, melalui pemanfaatan potensi yang terdiri atas 3 klaster tersebut, Bantaeng tak lagi menjadi perlintasan, tetapi menjadi daerah tujuan.

Sebelum ketahanan pangan menjadi masalah, kita sudah canangkan Kabupaten Benih Berbasis Teknologi. Ke-3 potensi dimaksimalkan, termasuk klaster dataran tinggi untuk memperkuat suplai sayuran ke daerah lain.

Kawasan ini diperkaya tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti penanaman buah apel dan strawberry yang kini menjadi ikon Kabupaten Bantaeng. Juga ditanam buka sakura dan di bagian pesisir dikembangkan rumput laut serta kawasan wisata pantai, sedang pada dataran yang kurang produktif diisi sejumlah industri pengolahan, termasuk smelter dan mangan.

Industri tersebut kini dalam tahap pembebasan lahan dan diharapkan akan mendorong pertumbuhan dan menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai ekonomi baru di bagian selatan Sulsel.

by. http://daerah.sindonews.com (rsa)

0 komentar: